"SEKOLAH ISLAM TERPADU JABAL NOOR ISLAMIC FULL DAY SCHOOL **MOTTO: PIJAR = PEDULI,IKHLAS,JUJUR,AMANAH,RAJIN**MENERIMA PENDAFTARAN SISWA/SISWI BARU TINGKAT TK.SD.SMP dan SANTRI TAHFIDZUL QUR'AN TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Sabtu, 02 Mei 2015

Cerita Kita...

Gedung SMP IT Jabal Noor

PERISTIWA
Cerita ini terjadi sekitar 1 bulan yang lalu, kejadian ini bermula ketika seorang teman saya yang bernama AF (inisial) sedang dirundung masalah, sehingga dia berinisiatif mengajak kami berkumpul agar bisa saling bertukar fikiran,sharing, tentang masalah teman saya tersebut,adapun yang menjadi maslahnya pertama masalah dengan tempat dia mengajar dsebuah sekolah kemudian masalah dengan pacarnya yang mana pada saat itu teman saya tersebut sedang mengalami hubungan yang rumit dengan pacarnya, akan tetapi pada tulisan ini saya tidak membahas permasalahan teman saya tersebut, melainkan cerita diatas menjadi sebuah latar belakang kami bertemu dan berkumpul.
Saya dan teman-teman saya yang lain yang masing-masing berada ditempat yang berbeda-beda membuat sebuah kesepakatan bertemu di sebuah café TST di jalan halat medan. Kemudian setelah semua sudah berkumpul ditempat yang telah diepakati, suasana pertemuan kami berjalan seperti biasanya, pertemuan yang diisi dengan obrolan-obrolan asyik dan diselingi dengan candaan-candaan.
Kemudian, ketika kami sedang asik ngobrol-ngobrol dan bercanda-canda seperti biasanya, tiba-tiba seorang peminta-minta (pengemis) datang menghampiri meja dimana tempat kami berada dan menyodorkan sebuah kantong plastik kecil dengan maksud meminta uang kepada kami. Kemudian salah seorang teman kami pun memberikan uang kepada orang tersebut.
Berawal dari ketika salah seorang teman saya memberikan sumbangan inilah, terjadi sebuah perdebatan-perdebatan diantara kami. Salah seorang teman saya (nurhadi) berkata kepada kami sambil menunjuk kearah pengemis yang sedang berjalan meninggalkan kami “ngapain klen kasi uwak tu.!! tau klen, anak uwak itu 1 (satu) kuliah di kedokteran UISU, satu lagi jurusan arsitek di usu” kemudian teman saya yang lain  menyanggah dengan berkata kepadanya “stress kau..!! dari mana dapat kau itu..!!”. kemudian teman saya itu (nurhadi) menjelaskan dengan panjang lebar maksud penyataan dia tadi, dan memberikan kepada teman saya yang bernama wahyudi sebuah opsi “gak pecaya kau ikuti aja dia!! heheheh (sambil tertawa)”.
Dari penjelasan teman saya (nurhadi) tersebut, saya menyimpulkan bahwa perkataan dia merujuk pada penghasilan pengemis tersebut yang bisa mencapai 5 jutaan perbulannya bahkan lebih seperti yang dia saksikan ketika ada wawancara eksklusif dengan pengemis di Metro TV sehingga dia enggan memberikan sumbangan kepada para pengemis dan dia (nurhadi) juga berkata “ngapain dikasi..!! awak capek-capek kerja gaji awak berapalah,dia minta-minta juta-jutaan penghasilannya…!!”. Kemudian teman saya yang lain berkata “kalo mau ngasi ya kasikan ajalah,mau berapa penghasilannya,mau di apakannya uangnya terserah dia la itu,yang jelas tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah”
Sebenarnya masih banyak lagi perdebatan-perdebatan kami tentang pengemis tersebut, akan tetapi tidak saya tuliskan semua dikarenakan kisah yang terjadi diatas akan saya analisis melalui teori berfikir six thinking hats Edward De Bono.


SIX THINKING HATS
Keenam topi berpikir masing-masing mewakili satu sudut pandang seperti yang  akan diuraikan secara singkat di bawah ini:
1.Topi Putih
Putih melambangkan netral. Orang yang “bertopi” putih memikirkan fakta, data dan informasi tentang suatu kejadian.
2.Topi Merah
Bertopi merah tandanya kita membicarakan feeling. Hampir selalu tidak ada alasan ketika kita berbicara dengan memakai topi merah.
3.Topi Kuning
Bertopi kuning artinya berrpikir positif. Orang yang bertopi kuning akan melihat suatu masalah dari sudut pandang yang positif.
4.Topi Hitam
Bertopi hitam artinya memikirkan kejelekan, bahaya atau resiko dari suatu kejadian. Topi hitam ini adalah kebalikan dari topi kuning.
5.Topi Hijau
Hijau adalah simbol pertumbuhan. Orang yang bertopi hijau adalah orang yang penuh dengan ide dan konsep baru.
6.Topi Biru
Orang yang bertopi biru adalah orang yang mampu meresume pembicaraan dan mampu membuat action plan berdasarkan hasil pembicaraan itu.

ANALISIS KISAH
  1. Topi Putih: Faktanya pengemis tersebut meminta-minta dikarenakan tidak memiliki pekerjaan yang bisa menghidupi dirinya dan keluarganya, seandainya dia punya pekerjaan mungkin dia tidak mau mengemis.
  2. Topi Merah: tidak ada alasan bagi orang yang mengemis,kalau dia mau berusaha extra pasti ada pekerjaan yang bisa dilakukan selain mengemis.
  3. Topi Kuning: tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, artinya memberi lebih baik daripada meminta-minta. Membantu orang lain adalah perbuatan terpuji.
  4. Topi Hitam: kalau orang yang berfikir menggunakan metode ini pasti berfikir untuk apa memberi sumbangan kepada pengemis, lebih baik dipakai untuk diri sendiri.
  5. Topi Hijau: kalau tidak mau memberi bantuan pada pengemis karena alasan tertentu,maka masih banyak jalan atau cara untuk bisa membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan tanpa memandang siapa orang yang dibantu.
  6. Topi Biru: kalau pun tidak mau memberi bantuan, setidaknya jangan sampai menyakiti perasaan orang yang meminta-minta tersebut, setidaknya berikanlah senyuman,karena senyum adalah sedekah yang paling mudah.
KESIMPULAN
Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi bagi orang lain.
Jadilah orang yang bisa memberi manfaat bagi orang lain.

By; Ahmad Syafii Saragi (Guru Bidang Study Tahfidzul Quran)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar